Jakarta, RifanFinancindo - Kematian Wu Yongning atau nama tenarnya di media sosial Yong Ning, diberitakan berbagai media terkemuka di luar China. Seperti diketahui, Yong Ning meninggal dunia kala melakukan aksi sangat berbahaya, bergelantungan di gedung setinggi 62 lantai.
0 Comments
Jakarta, Rifan Financindo - Cristiano Ronaldo baru saja menyamai trofi Ballon d'Or Lionel Messi. Setelah ini Ronaldo diprediksi bakal punya bola emas lebih banyak ketimbang Messi. PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA – JAKARTA – Konflik antara Israel dan Palestina khususnya mengenai pengelolaan Yerusalem tidak pernah usai. Belakangan, persoalan bertambah dengan adanya pengakuan sepihak dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump bahwa kota suci tiga agama tersebut menjadi ibu kota Israel.Ustad Haikal Hasan mengatakan Yerusalem dari zaman Nabi Ibrahim sampai sekarang menjadi wilayah yang selalu diperebutkan. Bahkan, kata dia, sebelum ada agama Yahudi, dan Nasrani, Nebukadnezar sudah menduduki daerah tersebut.
"Yerusalem tanah akhir peradaban dunia. Tempat terbunuhnya Dajjal, akhir zaman," kata Haikal dalam perbincangan dengan tvOne, Jumat, 8 Desember 2017. Atas masalah yang terjadi saat ini, Haikal menawarkan apa yang sudah dilakukan khalifah Umar Bin Khattab sebagai solusi. Ketika itu, Umar membuat perjanjian Aelia. Baca : Pemerintah Mulai Serius ‘Pelototi’ Bitcoin "Ini bagian Islam, ini bagian Yahudi, ini bagian Nasrani. Kembali ke perjanjian itu deh, insya Allah akan beres," kata dia. Menurutnya, perjanjian itu memberikan keadilan bagi umat ketiga agama. Semuanya memiliki bagian untuk melaksanakan peribadahan mereka. Namun, situasi berubah ketika Paus Urbanus II mengobarkan Perang Salib, dan menguasai Yerusalem. Dia kemudian mengusir orang-orang Islam dan Yahudi. "Ketika Salahuddin Al Ayubi merebut Yerusalem, dia mengembalikannya ke perjanjian awal (Umar Bin Khattab)," tuturnya. Baca Juga : PT RIFAN FINANCINDO | Penipuan Berkedok Perdagangan Berjangka Komoditi Marak di Indonesia PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA (PALEMBANG) | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan PT RIFAN | Pialang Berjangka PT Rifan Bidik 200 Investor Baru di Semarang RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Incar Kenaikan Nasabah 53% di Jawa Tengah RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA PEKANBARU | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK Sumber: Viva Akb – rifanfinancindo PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | PUSAT Headunit PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA – JAKARTA – Dua ahli matematika berhasil mengantongi Rp39 miliar karena dianggap telah berjasa mengungkap sebuah rumus. Rumus itu diklaim akan bisa membantu para ilmuwan untuk memahami adanya dimensi tambahan.Keduanya adalah Christopher Hacon, seorang ahli matematika dari University of Utah, dan koleganya James McKernan, fisikawan dari University of California di San Diego. Mereka memenangkan Breakthrough Prize 2018 di bidang matematika. Mereka mengubah teori yang selama ini telah dipercaya para ahli matematika tentang berapa banyaknya jenis solusi yang bisa dimiliki persamaan polinomial. Persamaan polinomial adalah teori utama dalam pelajaran aljabar di sekolah menengah, seperti x^2+5X+6 = 1. Variabel ini diangkat ke seluruh bilangan eksponen melalui ditambahkan, dikurangkan dan dikalikan. Baca : Bulan Diklaim Buatan Manusia untuk Sembunyikan Planet Kiamat Para ahli matematika menunjukkan bahwa bahkan polinomial yang sangat rumit hanya memiliki sejumlah solusi yang terbatas. Apalagi Polinomial dari beberapa jenis mewakili beberapa bentuk yang berbeda pula. Misalnya, persamaan x^2+5X+6 = 1 yang mendefinisikan sebuah lingkaran, sedangkan kelas polinomial terkenal lainnya mendefinisikan bola, donat atau bentuk sepak bola. Semakin banyak variabel, semakin banyak dimensi polinomial yang dijelaskan, dan semakin besar bentuk solusi yang mungkin terjadi. Selama beberapa dekade, ahli matematika memiliki firasat bahwa polinomial dengan banyak dimensi masih memiliki sejumlah bentuk solusi yang terbatas. Bukti baru menunjukkan bahwa intuisi matematis ini memang benar, setidaknya untuk kelas bentuk tertentu (seperti donat, yang setidaknya memiliki satu lubang). Untuk menjelaskan bukti ini, para peneliti menggunakan 'Lemma' dengan teknik yang tinggi, atau sebuah argumen berdasarkan masalah yang tak terlalu menarik. Ketika mereka menyadari bahwa lemma ini bisa memecahkan masalah model minimal yang sudah lama terbuka lebar, penemuan mereka pun tersimpulkan dengan cepat. "Menariknya, bukti baru tersebut tidak mengungkapkan berapa banyak jenis solusi terhadap polinomial dimensi yang diberikan atau bahkan seperti apa solusi tersebut; hanya mengungkapkan bahwa jumlah bentuk yang mungkin dibutuhkan solusi tersebut menjadi tidak terbatas," kata Hacon, dikutip dari Live Science. Meski temuan Hacon dan McKernan itu belum bisa diaplikasikan dalam dunia praktis namun di masa depan bisa menjadi dasar penemuan adanya dimensi lain di alam semesta. "Selama ini teorinya adalah seharusnya ada ekstra enam dimensi di alam semesta yang tidak bisa kita saksikan. Namun pertanyaannya, seberapa banyak kemungkinan enam dimensi ini terbentuk dan bagaimana bentuk-bentuk ini bisa mempengaruhi alam semesta yang kita lihat?" ujar Hacon. Ini artinya, jelas Hacon, enam dimensi ruang tidak bisa digambarkan benar-benar hanya dengan menggunakan kertas dua dimensi tapi intinya bisa ditangkap menggunakan rumus matematika. (hd) Baca Juga : PT RIFAN FINANCINDO | Penipuan Berkedok Perdagangan Berjangka Komoditi Marak di Indonesia PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA (PALEMBANG) | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan PT RIFAN | Pialang Berjangka PT Rifan Bidik 200 Investor Baru di Semarang RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Incar Kenaikan Nasabah 53% di Jawa Tengah RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA PEKANBARU | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK Sumber: kompasiana Akb – rifanfinancindo PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | PUSAT Headunit Serum Antidifteri Terbatas, Kemenkes Imbau Dokter Lebih Teliti Diagnosis | PT Rifan Financindo12/6/2017 Jakarta, RifanFinancindo - Penyakit difteri tengah mewabah di beberapa wilayah di Indonesia. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan RI, pada kurun Oktober-November 2017 ada 11 Provinsi yang melaporkan KLB (Kejadian Luar Biasa) Difteri. PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA – JAKARTA – Melihat betapa pesatnya perkembangan Bitcoin dan mata uang digital lainnya di tahun 2017 ini, banyak pihak yang mengkhawatirkan akan terjadinya bubble economic. Menurut wikipedia, economic bubble atau gelembung ekonomi adalah perdagangan dalam volume besar dengan harga yang sangat berbeda dengan nilai intrinsiknya. Atau dengan kata lain: memperdagangkan produk atau aset dengan harga yang lebih tinggi daripada nilai fundamentalnya. Sejarah mencatat bahwa telah terjadi beberapa kali kejadian gelembung ekonomi di dunia, seperti yang terjadi di sekitar tahun 2000-an adalah gelembung dot-com (1995-2000) dan gelembung perumahan di Amerika Serikat (2005-2008).
Baca : Pak AHY atau Pak Gatot Nurmantyo Cawapres Jokowi 2019-2024 Menjelang tahun 2000 para investor di seluruh dunia bagai gelap mata berburu saham-saham perusahaan internet atau yang lebih dikenal dengan sebutan perusahaan dot-com. Harga saham-saham perusahaan internet seperti Google, Yahoo maupun Amazon meroket dengan tajam. Miliarder-miliarder baru pun bermunculan dalam usia yang sangat belia. Kesuksesan yang terkesan instan menginspirasi banyak pihak untuk ramai-ramai mendirikan perusahaan internet dan kemudian tergesa-gesa melakukan IPO (Initial Public Offering) di pasar saham. Saat itu demam perusahaan internet pun melanda tanah air. Beberapa perusahaan internet bermodal besar banyak bermunculan, seperti Astaga.com, LippoStar.com, Satunet.com ataupun Kopitime.com yang sempat listing di Bursa Efek Jakarta. Sayangnya gegap gempita pasar internet di tahun 2000an itu hanyalah gelembung semata. Setelah melambung tinggi lalu sebagian besar saham-saham perusahaan internet tersebut jatuh berguguran ke titik terendahnya di seluruh bursa saham dunia. Perusahaan-perusahaan internet pun menghilang meninggalkan banyak sekali korban finansial yang sangat besar. Hanya segelintir perusahaan yang benar-benar memiliki fundamental kokoh yang mampu bertahan dalam pecahnya gelembung ekonomi tersebut. Isu tentang bubble economy inilah yang belakangan ini gencar dihembuskan beberapa pihak untuk menghantui para newbie yang mulai melirik seksinya cryptocurrency. Kenyataannya adalah berinvestasi dalam cryptocurrency memang memiliki ketidakpastian yang sangat tinggi. Dan para investor profesional pasti sudah siap dengan kondisi tersebut. Bahkan yang namanya bubble economy sudah menjadi hal yang sangat biasa dalam pasar cryptocurrency. Seringkali bubble economy melanda cryptocurrency yang baru muncul melalui proses ICO (Initial Coin Offering). Cryptocurrency baru biasanya 'digoreng' oleh pihak pengembang yang menggelembungkan harganya demi menarik minat para investor. Ada ICO yang sukses, tapi lebih banyak yang hanya gelembung sesaat saja. Bahkan korban bubble bisa saja menimpa cryptocurrency yang sudah stabil di pasar. Misalnya seperti yang pernah menimpa Ethereum, cryptocurrency nomor dua terbesar di dunia, di bulan Juni 2017 ini. Di sebuah exchange, Ethereum mengalami penurunan harga yang sangat mengerikan. Hanya dalam hitungan beberapa detik saja, harga Ethereum di exchange tersebut terjun dari US$ 319 hingga menyentuh level 10 sen saja! Hal itu terjadi karena ada penjualan Ethereum dalam jumlah yang super super besar di exchange tersebut. Meskipun dalam waktu singkat pula harga Ethereum kembali naik, kejadian tersebut menimbulkan banyak sekali korban yaitu para pelaku trading yang menggunakan fitur auto stop loss. Perlu diingat bahwa harga cryptocurrency terbentuk murni oleh faktor permintaan (demand) dan pasokan (supply). Para investor bermodal besar sangat mungkin mengakibatkan terjadinya bubble economy secara tiba-tiba. Tapi investor cryptocurrency sejatinya sudah tidak gentar menghadapi bubble economy. Baca Juga : PT RIFAN FINANCINDO | Penipuan Berkedok Perdagangan Berjangka Komoditi Marak di Indonesia PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA (PALEMBANG) | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan PT RIFAN | Pialang Berjangka PT Rifan Bidik 200 Investor Baru di Semarang RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Incar Kenaikan Nasabah 53% di Jawa Tengah RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA PEKANBARU | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK Sumber: kompasiana Akb – rifanfinancindo PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | PUSAT Headunit Jakarta, Rifan Financindo - Pelatih Belgia Roberto Martinez menyebut timnya berada di grup yang menantang. Bukan hanya menyoal tim-tim lawan, namun juga jarak venue pertandingan |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
October 2018
Categories |