PT Rifan Financindo Berjangka, Jakarta - Kamu lulusan D3 yang lagi cari lowongan kerja 2019? Kabar baik karena salah satu anak perusahaan PT Angkasa Pura II (Persero), yakni PT Angkasa Pura Solusi (APS) kembali membuka lowongan kerja terbaru.
Kali ini, PT Angkasa Pura Solusi membuka lowongan kerja untuk posisi Customer Service Officer (CSO). Pendaftaran lowongan kerja dibuka hingga 6 Januari 2019. Sekadar informasi, PT Angkasa Pura Solusi telah berdiri sejak tahun 2012 berkembang dan bertransformasi sebagai perusahaan yang mendukung dalam pengelolaan fasilitas bandar udara. PT Angkasa Pura Solusi telah beroperasi di 14 bandar udara yang dikelola oleh PT Angkasa Pura II (Persero) dan memiliki sektor bisnis meliputi Aviation Security (AVSEC), ICT Digital, Fasility Services Engineering, Cleaning Management, Car-Park, Lounge & Passenger Services, Retail & Media, dan lainnya. Mengutip laman resmi PT Angkasa Pura Solusi, berikut tugas dan tanggung jawab, persyaratan bagi para pelamar, persyaratan berkas lamaran, dan tata cara pendaftaran lowongan kerja tersebut: Customer Service Officer (CSO) Tugas dan Tanggung Jawab: 1. Memberikan pelayanan informasi mengenai penerbangan, kebandarudaraan, kepariwisataan dan informasi umum lainnya secara langsung kepada pengguna jasa bandara maupun melalui public address system (PAS) dan public information desk (PID). 2. Melaporkan kondisi peralatan atau alat bantu kerja kepada pengawas tugas operasi (PTO) customer service. 3. Membantu mengawasi fasilitas peralatan dan sarana penunjang pelayanan. 4. Menanggapi, menyelesaikan, dan melakukan pencatatan saran atau keluhan pengguna jasa bandara secara langsung mapun melalui telepon, sms, dan website. Persyaratan Laki-laki/Perempuan usia maksimal 25 tahun; 2. Laki-laki, tinggi badan minimal 165 cm/proposional (sesuai Body Mass Indeks); 3. Perempuan, tinggi badan minimal 160 cm/proposional (sesuai Body Mass Indeks); 4. Pendidikan minimal D3 semua jurusan (lebih disukai Bahasa atau Pariwisata); 5. IPK minimal 2,75 (PTN) dan 3,00 (PTS) dari skala 4,00; 6. Belum menikah (dibuktikan dengan surat keterangan belum menikah dari Kelurahan/Desa); 7. Sehat jasmani dan rohani (dibuktikan dengan surat keterangan bebas narkoba dari Rumah Sakit); 8. Tidak berkacamata (minus) dan tidak buta warna (dibuktikan dengan surat keterangan dari Rumah Sakit); 9. Berpenampilan menarik (good looking) dan ramah; 10. Menguasai minimal 2 bahasa (Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris) dengan baik secara lisan dan tulisan; 11. Memiliki kemampuan komunikasi dengan baik secara lisan maupun tulisan; 12. Mampu mengoperasikan komputer minimal Microsoft Office dan Excel; 13. Bersedia kerja shift; 14. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah PT Angkasa Pura Solusi. Persyaratan Berkas Pendaftaran Lampiran: 1. KTP 2. NPWP 3. Pas Foto 4. Foto Seluruh Badan 5. Ijazah D3 6. Transkrip Nilai D3 7. KK 8. Surat Keterangan Belum Menikah 9. Surat Keterangan Bebas Narkoba 10. Surat Keterangan Tidak Buta Warna 11. Surat Keterangan Tidak Mata Minus 12. SKCK 13. Surat lamaran 14. Curriculum vitae. Tata Cara Pendaftaran Jika Anda tertarik dan memenuhi persyaratan perusahaan, silakan segera melakukan pendaftaran secara online di aplikasi E-recruitment di sini Ingat, pendaftaran lowongan kerja hanya dibuka hingga 6 Januari 2019. Selamat mencoba lowongan kerja tersebut dan semoga sukses!
0 Comments
PT Rifan Financindo Berjangka - Arda Naff dan Tantri Kotak Batal Liburan karena Tsunami Anyer12/28/2018 PT Rifan Financindo Berjangka, Jakarta - `1 Bencana tsunami yang melanda di beberapa daerah di Banten dan Lampung Selatan pada Sabtu 22 Desember lalu jelas meninggalkan ketakutan tersendiri bagi masyarakat. Tak terkecuali Tantri Kotak dan Arda Naff.
Tantri Kotak dan Arda Naff mengaku sangat khawatir semenjak tsunami tersebut melanda. Apalagi di media sosial banyak beredar video-video saat tsunami Anyer tersebut menerjang. Hal itu disampaikan Arda Naff dan Tantri Kotak saat ditemui di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (26/12/2018), ketika menghadiri pengajian untuk para korban tsunami Anyer, khususnya keluarga besar Seventeen."Kita memang khawatir banget, kebetulan kan bulan ini curah hujan lagi tinggi banget, Kita sih enggak mikir kemana-mana, tapi setelah video itu beredar kita jadi berpikir kalau maut itu deket banget sama kita," kata Arda Naff. Risiko berlebih lagi, Arda Naff dan Tantri Kotak merupakan musisi yang jadwal manggungnya sangat padat. Tak jarang, keduanya harus terbang ke satu daerah ke daerah lain demi menghibur para penggemar. "Orang mungkin ngelihatnya enak jadi artis, dilayani, apa segala macam. Tapi justru dengan mobilitas yang tinggi membuat semakin tinggi risikonya," lanjut Arda Naff. Batal Lebih lanjut, karena musibah tsunami Anyer beberapa waktu lalu, Arda Naff dan Tantri Kotak mengaku sempat membatalkan rencana liburan bersama keluarga. Alih-alih liburan ke luar kota, mereka memutuskan hanya menghabiskan waktu di rumah. "Bahkan kemarin saya sempat mau pergi sama keluarga sama mertua mau ke Bandung, mau bakar ikan di sana. Tapi karena cuaca lagi buruk terus macet ya udah gak jadi, jadi di rumah aja seharian," kata Arda Naff. (cha/asp)
Ed – rifanfinancindo PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | PUSAT Headunit PT Rifan Financindo Berjangka, Jakarta - Para pendiri Partai Amanat Nasional (PAN), Goenawan Mohamad, Abdillah Toha, Albert Hasibuan, Toeti Heraty, dan Zumrotin, membuat surat terbuka untuk Amien Rais. Mereka meminta Amien Rais mundur dari partai berlambang matahari terbit itu.
Sejatinya, lima orang tersebut akan menyampaikan keterangan pers di Galeri Cemara, Jakarta Pusat. Namun, akhirnya tak datang dan hanya memberikan surat terbuka yang diwakilkan oleh Sekretaris Albert Hasibuan, Toar. Kepada Liputan6.com, Goenawan Mohamad membenarkan surat terbuka untuk meminta Amien Rais mundur itu. "Benar," kata Goenawan, di Jakarta, Rabu 26 Desember 2018. Lalu, kenapa baru sekarang ini dia dan kawan-kawannya bersikap? Menurut dia, Amien Rais tak becus merawat PAN. Ketidakmampuannya ini membuat partai yang sekarang dipimpinan Zulkifli Hasan itu, terancam tak meraih ambang batas pada Pemilu 2019 atau threshold. "Karena melihat AR tak merawat PAN dari perpecahan dan kemerosotan. Partai ini yang didirikan dengan semangat demokratis, terancam tak mencapai threshold," kata Goenawan. Dia menyadari, saat ini, sudah tidak menjadi bagian lagi dari PAN. Tapi, dia dan 4 kawannya tak mau lihat partai tersebut tenggelam. "Saya sudah mundur dari PAN. Tapi sebagai orang luar, saya dan kawan-kawan prihatin jika partai ini tenggelam," ungkap Goenawan Mohamad. Tak Tunjukkan Kontribusi ke Bangsa Dia menyebut, Amien Rais seharusnya merawat PAN. Ketidakmampuan Amien ini ditunjukkan oleh kontribusi PAN terhadap pembangunan di Tanah Air. "Ia menjadikannya terisolir dan mati gagasan. Tak ada sumbangan pikiran PAN bagi masa depan Indonesia. Padahal platform PAN waktu didirikan adalah sebuah gagasan ke masa depan bangsa," pungkasnya. Sebelumnya, dalam keterangan tertulis dijelaskan, lima pendiri PAN tersebut, meminta Amien Rais, yang masih duduk sebagai petinggi Partai Amanat Nasional (PAN) untuk undur diri. Mereka menyebut, PAN didirikan oleh mereka dengan semangat reformasi yang hakiki. Sedangkan saat ini, dinilai Amien sudah tak lagi mencerminkan hal tersebut."Sudah saatnya saudara mengundurkan diri dari kiprah politik praktis, dan menyerahkan PAN sepenuhnya ke tangan generasi penerus, serta memberikan arah jangka panjang bagi kesejahteraan kemajuan negeri," tulis siaran pers Goenawan cs. (cha/asp)
Ed – rifanfinancindo PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | PUSAT Headunit PT Rifan Financindo Berjangka, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengepung Gunung Anak Krakatau dengan enam alat pengukur gempa atau seismograf untuk mendeteksi tsunami susulan. Enam alat yang dioperasikan itu tiga di antaranya berada di wilayah Banten dan sisanya di Lampung.
PT Rifan Financindo Berjangka, Jakarta - Sebagai respons cepat tanggap bencana Tsunami Anyer, PT Pertamina (Persero) menyerahkan bantuan untuk para korban yang terdampak berupa LPG dan sejumlah logistik lainnya.
Bersama BUMN lainnya, bantuan Pertamina tergabung dalam Posko BUMN Peduli di Kecamatan Labuan. Unit Manager Communication & CSR MOR III Dian Hapsari Firasati menyatakan, penentuan lokasi tersebut telah dikoordinasikan dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Posko BUMN Peduli. “Kami terus berkoordinasi untuk menyalurkan bantuan, dimana saat ini yang dibutuhkan adalah selimut, makanan instan, air mineral, biskuit, susu botol dan LPG. Untuk LPG 5,5 kg kami serahkan 20 tabung dan LPG 12kg sebanyak 25 tabung," kata Sari dalam keterangn tertulis, Senin (23/12/2018). Dia berharap bantuan ini dapat membantu meringankan beban korban bencana dan membantu pemulihan pasca tsunami Anyer. Ia menambahkan, pihaknya tetap berkordinasi dengan aparat setempat untuk memantau perkembangan kebutuhan selanjutnya di lapangan. Pertamina Pastikan Fasilitas BBM dan LPG di Banten Tetap Aman T Pertamina (Persero) memastikan seluruh fasilitas Bahan Bakar Minyak (BBM) dan LPG dalam kondisi aman menyusul bencana tsunami yang terjadi di Banten pada Sabtu (22/12/2018). Unit Manager Communication & CSR MOR III, Dian Hapsari Firasati, menjelaskan sejumlah fasilitas Pertamina yang ada di Banten diantaranya adalah Terminal BBM Tanjung Gerem dan Terminal LPG Tanjung Sekong. "Seluruh fasilitas penyimpanan dan penyaluran BBM dan LPG dalam kondisi aman. Namun, kami tetap melakukan pengecekan dan pengawasan menyeluruh," ujarnya. Dengan adanya kejadian tersebut, penyaluran BBM dan LPG untuk masyarakat tetap berjalan. Jika memang ada jalur yang terhambat, maka tim Pertamina akan menggunakan jalur alternatif. "Masyarakat tidak perlu panik karena pasokan BBM dan LPG tetap kami salurkan seperti biasa," ucap Dian. Pertamina mencatat ada enam SPBU yang berada di sepanjang Pantai Anyer dan Panimbang. Semua SPBU dalam kondisi aman dan beroperasi normal seperti biasa. Demikian juga dengan agen dan pangkalan LPG di sekitar wilayah terdampak. Hingga saat ini diupayakan tetap beroperasi normal seperti biasa. Dian menambahkan, apabila masyarakat memerlukan informasi mengenai layanan BBM dan LPG, dapat menghubungi Contact Pertamina 1500 000. (cha/asp)
Ed – rifanfinancindo PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | PUSAT Headunit PT Rifan Financindo Berjangka, Jakarta - Platform media sosial, seperti Facebook, Instagram, dan Twitter merupakan sarana yang tepat untuk berbagi semua jenis foto, termasuk meme.
Namun menurut laporan peneliti keamanan di Trend Micro via TechCrunch, Kamis (20/12/2018), meme yang sering dianggap kocak mungkin tidak begitu lucu begitu peretas mengaktifkan malware di komputer korban, tanpa mereka sadari. Ya, baru-baru ini hacker telah mampu membuat jenis malware baru yang memiliki kemampuan untuk mengambil screenshot aktivitas pengguna, mencuri data, dan mengirimnya kembali ke pelaku.Diketahui, malware tersebut bakal aktif oleh sebuah kode yang disembunyikan di sebuah memeyang sering dibagikan di media sosial. Ini berarti, siapa pun yang melihat gambar tersebut di-posting, bakal mengaktifkan malware dan mengirim perintah ke penjahat siber. Dengan begini, mereka bisa mengetahui semua hal yang kamu ketahui. Sulit Dideteksi Seperti disebutkan di atas, malware ini hanya aktif ketika ada sebuah meme yang menyembunyikan instruksi tersembunyi di dalamnya muncul atau dilihat olen korban. Berarti, ada kemungkinan malware tersebut bisa saja terbengkalai di komputer pengguna, tidak terdeteksi, hingga waktunya pengguna melihat meme tertentu dan mengaktifkan malware-nya. Hingga saat ini, masih belum banyak informasi yang diketahui tentang malware tersebut, seperti darimana asalnya dan tujuan pelaku membuatnya. Sungguh mengerikan memang melihat bagaimana hacker mampu menggunakan media sosial, dan sesuatu yang tidak berbahaya seperti meme digunakan untuk memicu serangan malw (cha/asp)
Ed – rifanfinancindo PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | PUSAT Headunit are. PT Rifan Financindo Berjangka, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memutuskan banding atas putusan Pengadilan Tipikor terhadap pemegang saham Blackgold Natural Resources Limited Johannes Budisutrisno Kotjo.
"Dalam penanganan kasus PLTU Riau-1 KPK sudah memutuskan melakukan banding terhadap putusan tingkat pertama di Pengadilan Tipikor di Jakarta," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa, 18 Desember 2018. Sebelumnya, Mejelis Hakim Pengadilan Tipikor Jakarta menjatuhkan hukuman 2 tahun 8 bulan penjara denda Rp 150 juta subsider 3 bulan kurungan terhadap Johannes Kotjo atas perkara suap PLTU Riau-1. Johannes terbukti menyuap mantan Wakil Ketua Komisi VII DPR Eni Maulani Saragih dan mantan Sekjen Partai Golkar Idrus Marham. Menurut Febri, keputusan jaksa KPK untuk banding lantaran vonis yang dijatuhkan hakim lebih rendah dari tuntutan. Jaksa menuntut Johannes pidana penjara empat tahun. "Kalau kita perhatikan dari tuntutan JPU tersebut putusannya dijatuhkan lebih rendah. Selain itu, fakta-fakta yang muncul di persidangan hingga pertimbangan hakim tentu perlu dicermati lebih lanjut," kata Jubir KPK itu. Ingatkan Eni Saragih Konsisten Selain itu, Febri juga mengingatkan kepada Eni Maulani Saragih untuk konsisten dengan keterangannya jika ingin mendapatkan status justice collaborator (JC). Persidangan untuk terdakwa Eni hingga kini masih berlanjut. "Jika memang serius ingin menjadi JC, karena ketidakkonsistenan pasti akan menjadi pertimbangan untuk menolak posisi sebagai JC tersebut atau juga akan dipertimbangkan sebagai alasan yang memberatkan," kata Febri. (cha/asp)
Ed – rifanfinancindo PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | PUSAT Headunit PT Rifan Financindo Berjangka, Jakarta - Bukan Perang Jawa atau Perang Aceh yang paling meninggalkan trauma mendalam bagi Belanda selama menduduki wilayah Nusantara. Tak banyak yang mengetahui satu pertempuran besar yang konon membuat Belanda sangat kewalahan. Namanya Puputan Bayu, perang di Blambangan atau yang kini dikenal dengan nama Banyuwangi.
Dalam buku berjudul Sembah Sumpah, Politik Bahasa dan kebudayaan Jawa yang ditulis Benedict R Anderson, akibat perang ini sekitar 60.000 rakyat Blambangan (Banyuwangi) gugur, hilang, ataupun menyingkir ke hutan untuk menyelamatkan diri dari VOC. Angka tersebut dianggap sangat besar karena jumlah penduduk Blambangan waktu itu 65.000 orang. Penyebab terjadinya Puputan Bayu ini lantaran warga Blambangan geram dan tak tahan dengan aturan penjajah Belanda yang mencekik kehidupan mereka. Belanda mempekerjakan paksa warga dan tidak menyediakan makanan bagi mereka. Kesengsaraan, kelaparan, serta serba hidup kekurangan yang kemudian memicu penyakit dan berakhir pada kematian yang sangat tinggi. Ekpedisi militer Belanda di Blambangan resmi dimulai pada 27 Februari 1767 dengan mendirikan benteng pertahanan di Panarukan. Dari situ, pasukan VOC bergerak melalui jalur darat di bawah pimpinan Letnan Erdwijn Blanke dari Semarang. Dalam 22 hari, mereka tiba di Banyualit yang sudah termasuk wilayah Blambangan. Kedatangan orang-orang VOC beserta para sekutunya ternyata membuat rakyat Blambangan marah. Terlebih, orang-orang asing itu bersikap kasar dan semena-mena, yang memicu bentrokan fisik di sejumlah tempat. Pasukan VOC mampu merebut satu demi satu wilayah di Blambangan. Sementara rakyat Blambangan terus berusaha menghambat pergerakan musuh meski sering mengalami kegagalan, termasuk perlawanan yang dipimpin Pangeran Puger. Pangeran Puger adalah putra Wong Agung Wilis, penguasa Blambangan saat itu. Wilis sebenarnya orang yang ditunjuk VOC memimpin Blambangan, namun rupanya itu siasat belaka. Ia memanfaatkan posisinya sebagai penguasa untuk menghimpun kekuatan yang nantinya digunakan menyerang VOC. Wilis merupakan anak pemimpin Blambangan sebelumnya, yakni Pangeran Danureja, dengan seorang putri dari Kerajaan Mengwi di Bali. Selain bisa menyatukan kekuatan Blambangan dan Mengwi, Wilis juga dibantu orang-orang Madura, Bugis, dan kaum pedagang Cina, berkat relasinya yang sangat luas. Pada Oktober 1767, Wilis bersiap menyerang. Di Ulu Pampang, ia membagi wilayah pertempuran menjadi dua bagian. Sebagian dipimpin Pangeran Jagapati dan sebagian lagi dipimpin langsung oleh dirinya. Kendati telah menghimpun kekuatan, pasukan Blambangan di bawah pimpinan Wong Agung Wilis tetap belum mampu mengungguli Belanda yang dipersenjatai alat-alat mutakhir. Wilis dan pengikutnya akhirnya tertangkap dan diasingkan ke Banda, Kepulauan Maluku, pada 1768. Sepeninggal Wilis, kesewenang-wenangan VOC terhadap rakyat Blambangan semakin menjadi-jadi. Bahan pangan milik penduduk dirampas, petani dipaksa menanam padi yang hasilnya harus diserahkan kepada Belanda, kaum muda dipekerjakan paksa tanpa upah, dan seterusnya. Kondisi ini membuat banyak warga pergi dari kampungnya untuk menyelamatkan diri. Yang menjadi tempat tujuan adalah suatu daerah bernama Bayu (sekarang termasuk wilayah Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi) yang terletak di lereng Gunung Raung. Pangeran Jagapati juga datang ke tempat ini bersama para pengikutnya yang masih tersisa. Mendengar Pangeran Jagapati berada di Bayu, semakin banyak rakyat Blambangan yang berdatangan ke tempat itu. Mereka yakin, Pangeran Jagapati mampu melanjutkan perjuangan Wong Agung Wilis untuk menghentikan kekejian Belanda. Di bawah komando Pangeran Jagapati, rakyat Blambangan sepakat untuk melakukan perang puputan atau pertempuran habis-habisan. Mereka memilih gugur di medan laga ketimbang harus menyerah kepada VOC. Puputan Bayu PecahPada 18 Desember 1771, tepat hari ini 247 tahun silam, seperti dituliskan Lekkerkerker dalam catatannya yang menjadi rujukan utama dalam penulisan sejarah tentang Puputan Bayu, ribuan prajurit Blambangan bergerak menuju arena pertempuran. Ini merupakan puncak dari peperangan yang sudah berlangsung sejak awal Agustus 1771. Para pejuang Blambangan melakukan serangan umum dan mendadak terhadap serdadu VOC. Prajurit Blambangan di bawah pimpinan Pangeran Jagapati maju ke medan tempur dengan membawa senjata golok, keris, pedang, tombak, dan senjata api yang diperoleh sebagai rampasan dari tentara VOC. Sementara pihak VOC mengerahkan 10 ribu personel, dilengkapi senjata canggih termasuk alat-alat berat. Mereka juga menghabiskan 8 ton emas untuk biaya perang. VOC dalam hal ini sebenarnya merugi, karena apa yang dikeluarkan ternyata tak sepadan dengan apa yang didapat. Blambangan tidak memberikan keuntungan yang signifikan bagi Belanda selama berkuasa di Indonesia. Dan terjadilah Puputan Bayu, perang besar-besaran di tanah Banyuwangi. Serangan pejuang Bayu yang mendadak, membuat pasukan VOC terdesak. Ketika posisinya terus terdesak, mereka mundur dan lari meninggalkan semua perlengkapan perang. Pejuang Bayu mengejar pasukan VOC. Saat itulah pasukan VOC banyak yang terjebak dalam jebakan yang dinamakan sungga (parit yang di dalamnya dipenuhi sunggrak) yang telah dibuat oleh pejuang Bayu. Pasukan VOC yang terjebak dan dihujam dari atas. Belanda menyatakan serangan ini sebagai de dramatische vernietiging van Compagniesleger(kehancuran dramatis pasukan kompeni). Sersan Mayor van Schaar, komandan pasukan VOC, Letnan Kornet Tinne dan ratusan serdadu Eropa lainnya tewas dalam perang itu. Hanya beberapa serdadu yang tersisa. Sementara, warga Blambangan harus kehilangan pemimpinnya. Pangeran Jagapati gugur satu hari kemudian, 19 Desember 1771, karena terluka akibat perang. Peristiwa ini dikisahkan dalam Babad Tawang Alun xi.5-21, sebagai berikut: "Pangeran Jagapati bertempur melawan Alap-alap dari Madura. Keduanya tak terkalahkan. Lalu ketahuan oleh Pangeran Jagapati bahwa Alap-alap memakai baju zirah. Maka dengan lembing pusakanya, Si Kelabang, dari jenis biring lanangan, ditusuknya Alapalap dari bawah. Dan Alap-alap roboh tetapi masih sempat melukai Pangeran Jagapati. Alap-alap diusung ke perkemahan, lalu meninggal. Jagapati yang luka parah dibawa ke benteng. Dengan luka parah Pangeran Jagapati masih mampu mengatur strategi peperangan dengan menunjuk Jagalara dan Sayu Wiwit sebagai wakilnya untuk melanjutkan peperangan. Keesokan harinya pertempuran dilanjutkan diiringi suara kendang, gong, beri dan tambur dan berlangsung sampai malam tiba. Setelah kembali ke benteng para prajurit Bayu mengetahui bahwa Pangeran Jagapati telah meninggal. Babad Tawang Alun xii.1-2 melanjutkan: Pangeran Sumenep dan Panembahan Bangkalan sangat marah karena kematian Alap-alap. Pasukan Madura dan Kompeni bertempur lagi dan kehilangan 2.000 orang sebagai akibat amukan orang Bayu." Tanggal terjadinya peperangan ini, 18 Desember, pada akhirnya ditetapkan sebagai hari jadi Kabupaten Banyuwangi karena menjadi cikal bakal terbentuknya wilayah tersebut. Perang ini juga mengubah peta demografi di kawasan Blambangan dan sekitarnya. Dari yang awalnya dihuni mayoritas etnis Jawa Osing menjadi etnis suku Madura. Orang Madura telah merebut para wanita dan anak-anak Blambangan sebagai hasil rampasan perang. Wikkerman (residen di Blambangan pada tahun 1800-1818) melaporkan bahwa sensus penduduk pertama setelah berdirinya kabupaten Banyuwangi jumlah penduduk belum mencapai 300 keluarga. Sebelum perang berlangsung, Blambangan berpenduduk 65 ribu jiwa, yang 60 ribu orang telah meninggal dunia akibat perang puputan Bayu. Penduduk Blambangan hanya tersisa sekitar 5 ribu jiwa. Hampir habisnya penduduk Blambangan akibat perang, pihak VOC mendatangkan tenaga kerja dari luar Blambangan untuk mengolah tanah-tanah pertanian yang kosong. Mereka ditempatkan di rumah penduduk yang kosong yang ditinggalkan ketika perang. Akibat kedatangan berbagai macam penduduk dari luar Blambangan, menjadikan Blambangan berpenduduk sangat majemuk terutama masuknya etnis Madura setelah perang. (cha/asp)
Ed – rifanfinancindo PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | PUSAT Headunit. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
October 2018
Categories |