Jakarta, Rifan Financindo - Konsumsi rumah tangga di Indonesia melambat dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Padahal komponen konsumsi merupakan penopang ekonomi paling besar, dibandingkan investasi, ekspor maupun belanja pemerintah. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal II-2017 mencapai 4,95%. Sementara sebelum 2014, konsumsi rumah tangga selalu di atas 5%.
"Konsumsi sempat menguat 5,4-5,5% sebelumnya, bisa salah satu pendorong (pertumbuhan ekonomi). Tapi kenyataannya tren konsumsi dalam dua tahun terakhir agak melambat, sayang sebenarnya," ujar Kepala Ekonom Bank Mandiri Anton Gunawan dalam acara Seminar Nasional 'Apakah Perekonomian Indonesia Melambat', di hotel Borobudur, Jakarta, Senin (14/8/2017). Lihat juga: Kredit Properti Lesu, Uang Muka Rumah Harus Diturunkan | PT Rifan Financindo Hal tersebut harus menjadi perhatian penting bagi pemerintah, apalagi bila ingin mengejar target pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Bila tidak, maka target 5,2% hanya sebagai angan-angan. "Kalau kita liat komponen-komponen utamanya konsumsi dan investasi yang harusnya bisa diandalkan. Untuk mendorong (pertumbuhan ekonomi) lebih tinggi, konsumsi jangan jatuh. Karena begitu konsumsi dibawah 5%, keliatannya growth kita agak sukar meningkat lebih tinggi lagi," ungkapnya. RifanFinancindo
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
October 2018
Categories |