Pengakuan Saksi Mata Penyerangan terhadap 3 Polisi di Tangerang | PT Rifan Financindo Berjangka10/20/2016 Rifan Financindo Berjangka - Junaedi (23), warga yang biasa mengantar es batu ke Kawasan Pendidikan Cikokol di Kota Tangerang, dikejutkan dengan perselisihan antara seorang pemuda dan beberapa polisi, Kamis (20/10/2016) pagi. Perselisihan bermula ketika pemuda yang belakangan diketahui berinisial SA (21) menempelkan sesuatu ke dinding pos polisi depan Kawasan Pendidikan Cikokol.
"Masih muda banget orangnya, putih lagi. Dia naik motor terus nempelin apa begitu, saya enggak kelihatan, terus disamperin polisi," kata Junaedi yang ditemui Kompas.com di sekitar lokasi kejadian, Kamis siang. "Kayaknya polisi nanya-nanya, terus minta dilihatin surat-surat kendaraan. Tahu-tahu, itu orang langsung nyerang polisi, ditusuk," sambung dia. Benda yang ditempel SA di dinding pos polisi itu adalah stiker berbentuk lingkaran dengan gambar mirip lambang ISIS. Tidak lama setelah itu, Junaedi yang sedang mengendarai mobil bak terbuka berisi es batu itu dilarang melintas oleh polisi. Sekilas, dia sempat melihat pemuda yang tadi masih berseteru dengan polisi. Perselisihan semakin menjadi karena SA tidak mau mengalah dan ditenangkan oleh polisi. Hingga Junaedi mendengar suara seperti bunyi petasan sebanyak tiga kali. "Saya kira bunyi petasan, ternyata bunyi tembakan. Langsung saya gemetaran, enggak berani dekat-dekat lagi. Tapi, saya lihat si pelaku itu sudah kena tembak di kaki masih bisa jalan ke pohon-pohon dekat pos, terus kena tembak sekali lagi, baru roboh di dekat pohon," tutur Junaedi. Ia mengaku tidak tahu bahwa pemuda yang dia lihat itu diduga terlibat dengan jaringan kelompok radikal ISIS. Dia pun baru tahu kalau ada bom pipa yang diduga aktif turut dibawa oleh SA ke sana menggunakan tas ransel. Saksi mata lainnya, Marisa (24), sempat mendengar seseorang yang berteriak lantang di dekat lokasi. Namun, dia tidak tahu pasti siapa yang berteriak. "Ada orang yang bilang, 'Ada bom,' begitu. Seram sekali ya," ujar Marisa. Kapolres Metro Tangerang Komisaris Besar Irman Sugema sebelumnya juga membenarkan adanya dua bom pipa yang diduga masih aktif. Namun, bom tersebut belum sempat meledak. Polisi telah mengamankan sejumlah barang yang dibawa oleh SA. Barang tersebut, selain dua bom pipa, juga ada golok yang dia pakai untuk menusuk tiga anggota polisi. Anggota polisi yang diserang pertama-tama adalah Kanit Dalmas Polres Metro Tangerang Inspektur Satu Bambang Haryadi dan anggota Satuan Lalu Lintas Polsek Tangerang Bripka Sukardi. Tak lama kemudian, Kapolsek Tangerang Komisaris Effendi yang berada tidak jauh dari lokasi berusaha menahan SA. Namun, Effendi malah ikut diserang. Bambang, Sukardi, dan Effendi mengalami luka tusuk dalam serangan ini. Effendi mengalami luka tusuk di bagian dada. Sementara itu, Bambang mengalami luka di dada kiri dan punggung kiri, sedangkan Sukardi terluka di punggung kanan serta lengan kanan. Ketiganya kini masih dalam perawatan intensif di Rumah Sakit Siloam, Karawaci. (Baca juga: Penyerang Kapolsek Tangerang Diduga Anggota Daulah Islamiah) Adapun SA yang ditembak di kaki dan perutnya itu dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur. Kondisi SA sekarat saat dibawa ke sana. Polisi masih mendalami motif atau alasan SA secara tiba-tiba menyerang polisi. Bom pipa yang dibawa oleh SA juga telah diamankan oleh tim Gegana Polda Metro Jaya. Polisi juga mengambil golok dan stiker yang ditempel SA di pos polisi. RifanFinancindo
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
October 2018
Categories |