Jakarta, Rifan Financindo - Pemerintah Myanmar membatalkan tuntutan terhadap delapan orang wartawan yang melakukan peliputan konflik antara militer dan etnis Rohingya. Hal itu disampaikan oleh Ketua Tim Pencari Fakta (TPF) bentukan Dewan HAM Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Marzuki Darusman. "Perkembangan yang membesarkan hati, pemerintah Myanmar telah menarik kembali tuntutan kriminal terhadap delapan orang wartawan yang ditahan oleh karena kegiatan peliputan tentang keadaan di Myanmar," kata Marzuki kepada wartawan di Kantor Amnesti Internasional, di Jalan Probolinggo, Jakarta Pusat, Minggu (3/9/ 2017) Kedelapan wartawan tersebut ialah Aye Nai dan Pyae Phone Naing yang merupakan repoter Democratic Voice of Burma (DVB), Thein Zaw bersama empat orang rekannya yang merupakan reporter the Irrawaddy Newspaper. Marzuki mengatakan, sebelumnya kedelapan wartawan tersebut dituntut undang-undang dokumentasi dan terancam pidana. Penarikan tuntutan itu dinilai Marzuki sebagai langkah awal yang positif dari pemerintah Myanmar dalam penyelesaian konflik di negara tersebut. "Ini suatu perkembangan yang cukup signifikan yang datang dari pihak militer disampaikan kepada dewan pers di Myanmar," kata dia. Seperti diketahui, konflik antara aparat Myanmar dengan etnis Rohingya di negara bagian Rakhine, Myanmar merenggut setidaknya 32 orang yang tewas. Bahkan, tidak sedikit dari warga etnis Rohingya yang terpaksa melarikan diri ke Bangladesh. RifanFinancindo sumber: detik Baca juga:
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
October 2018
Categories |