Jakarta, Rifan Financindo - Kalangan investor menanti implementasi dari kebijakan pajak Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang pernah disampaikan saat kampanye. Rencananya ini akan diumumkan pada 28 Februari 2017. Bagaimana dampaknya terhadap pasar keuangan, berikut analisa dari James Evan, Analis Global Market Bank Mega, seperti dikutip detikFinance, Senin (27/2/2017).
Amerika Serikat Minggu ini para pelaku pasar akan menantikan pidato Trump pada kongres 28 Februari di mana Trump akan menjelaskan secara detail langkahnya dalam rangka kebijakan pajak serta pembelanjaan infrastruktur seperti yang dijanjikan dalam kampanye. Indeks dolar AS kembali membalik setelah Jumat lalu ditutup di angka 100.85. Yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun turun hingga 2,3%, menunjukkan investor shifting portofolio yang lebih aman seperti obligasi pemerintah AS. Data fundamental ekonomi pada Jumat lalu menunjukkan penjualan rumah di AS meningkat 3,7% menjadi 550.000 unit di bulan lalu. Regional Yen menembus level support 112,50 dimana pada perdagangan Asia dibuka di angka 112.25.Secara teknikal yen menuju 111,75 sebagai support harian. Dari data regional beberapa negara Uni Eropa akan menghadapi data inflasi dimana secara keseluruhan data inflasi Uni Eropa secara year on year diperkirakan akan sama dengan bulan lalu di angka 1,8%. EUR/USD hari ini diperkirakan berada di rentang 1,0526-1,0581. Indonesia Rupiah pada Jumat lalu ditutup di angka 13.330/US$. Di mana rupiah secara long term masih sideways dengan support 13.270. Volatilitas yang berpotensi membuat rupiah melemah terlihat akan terjadi di minggu ini menjelang pidato Trump pada 28 Februari mendatang serta beberapa data AS yang akan dirilis minggu ini. Rentang pergerakan rupiah diprediksi berada di angka 13.300-13.380/US$. RifanFinancindo
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
October 2018
Categories |