Jakarta, Rifan Financindo - Kalbar sebagai provinsi perbatasan NKRI akan mengekspor beras kualitas premium ke Malaysia. Hal ini untuk mengoptimalkan teknologi padi jenis Hazton. Peluang tersebut disampaikan Kepala Unit Perbanyakan Benih Tanaman Pangan dan Holtikultura, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kalbar, Anton Kamaruddin, dalam keterangan tertulis dari Kementan, Jumat (3/2/2017).
Anton mengatakan saat panen padi kelompok tani Serayu di Dusun Naram, Kecamatan Singkawang Utara, Singkawang, Kamis (2/2/2017). Dia merupakan salah satu penemu teknologi padi jenis Hazton ini. Menurut Anton, potensi ekspor tersebut sejalan dengan apa yang menjadi harapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) maupun Menteri Pertanian Amran Sulaiman, yang ingin membanjiri negara Malaysia, khususnya kawasan Sarawak, Sabah, bahkan Brunei Darussalam dengan produk asli Indonesia. "Kita ingin ekspor ke Malaysia ini hanya tinggal melangkahkan kaki saja. Karena secara realita di lapangan sudah banyak yang melakukan ekspor melalui jalur-jalur tikus," kata Anton. Anton menjelaskan, beras yang akan diekspor tersebut berasal dari varietas padi jenis premium atau yang berkualitas tinggi. Jenis itu seperti IPB3s, beras organik, dan padi jenis aromatik spesial lainnya. Persiapan ekspor tersebut saat ini sudah mulai dilakukan di wilayah Kabupaten Sambas dengan luas areal yang ditanami sebanyak 5 ribu hektar. Selain itu, sejumlah wilayah yang berbatasan langsung maupun daerah penyangga juga sedang mempersiapkan lahan. "Berbicara daerah perbatasan ini bukan hanya daerah yang berbatasan langsung. Tapi juga daerah penyangga seperti Kota Singkawang ini yang bisa dioptimalkan selain untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri," papar Anton. Untuk tahap awal ekspor ini, lanjut Anton, akan dilakukan secara bertahap dengan target sebanyak 15 ribu ton per tahun. "Saya yakin apabila penerapan teknologi Hazton ini dilakukan dengan cara yang benar dan sesuai dengan SOP, diperkirakan pada Oktober mendatang sudah bisa dilakukan ekspor perdana, bertepatan dengan hari pangan sedunia yang rencananya akan dipusatkan di Kabupaten Sanggau, Kalbar," ujarnya. Produktivitas Meningkat Penerapan teknologi padi jenis Hazton yang dilakukan oleh kelompok-kelompok tani di sejumlah daerah di Kalbar melalui pendampingan Dinas Pertanian cukup signifikan dalam meningkatkan hasil panen. Seperti yang dihasilkan oleh Kelompok Tani Serayu di Singkawang. Kelompok tani yang beranggotakan 25 orang ini menggarap 20 hektare sawah di wilayah tersebut. Ketua Kelompok Tani Serayu, Jong Nyuk Khim mengatakan, sebelum menggunakan teknologi jenis padi Hazton, hasil panen setiap hektare-nya hanya berkisar 4 ton. Namun, setelah menggunakan teknologi tersebut, ia bersama kelompok taninya dapat memproduksi hingga 7,4 ton setiap hektare-nya. "Memang ada perubahan. Kemarin timbang hasil panen lebih banyak dari sebelumnya," ujar Jong Nyuk Khim, yang hampir 20 tahun menjadi petani ini. Tak hanya Kelompok Tani Serayu, beberapa kelompok tani lainnya di daerah Kabupaten Sambas, seperti yang dipaparkan Anton, memproduksi 12-15 ton dalam satu hektare. Rifan Financindo
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
October 2018
Categories |