Jakarta, Rifan Financindo - Kementerian Pertahanan Rusia menyebut, insiden kontaminasi gas beracun yang terjadi di Kota Khan Sheikhun, Provinsi Idlib, pada Selasa (4/4) terjadi karena serangan udara Suriah menghantam gudang teroris yang berisi zat kimia berbahaya. "Menurut data objektif dari kontrol wilayah udara Rusia, pesawat tempur Suriah menghantam sebuah gudang teroris besar di dekat Khan Sheikhun yang merupakan tempat pembuatan bom dengan zat beracun," bunyi pernyataan lembaga tersebut pada Rabu (5/4).
Menurut Rusia, gudang senjata kimia itu digunakan para pejuang pemberontak di Irak. Kremlin menyebut, penggunaan senjata kimia "oleh teroris berulang kali berhasil dibuktikan oleh sejumlah organisasi internasional dan pemerintahan Haider al-Abadi." "Informasi ini sudah dapat dibuktikan dan benar-benar objektif," kata kemhan Rusia. Meski begitu, Rusia sebagai sekutu utama Presiden Bashar al-Assad tidak menjelaskan apakah pasukan Suriah mengetahui letak gudang senjata kimia itu atau tidak. Dalam operasi serangan udara hari itu, pasukan Assad menewaskan sedikitnya 70 orang, termasuk 20 anak-anak. Syrian Observatory for Human Rights melaporkan bahwa kebanyakan korban tewas dan terluka adalah warga sipil. Puluhan orang lain juga dikabarkan mengidap gangguan pernapasan akibat serangan ini. Meski tentara Suriah menampik tudingan keterlibatan mereka dalam serangan itu, oposisi tetap menyalahkan pasukan Assad dan meragukan keberhasilan proses perundingan damai. Lihat juga: Serangan Gas Beracun Disebut Ancam Perdamaian Suriah | Rifan Financindo Sejumlah pemberontak, termasuk kelompok pimpinan eks afiliasi Al Qaidah, al-Sham, bahkan bersumpah membalas serangan itu. Insiden ini juga menimbulkan kecaman internasional. Uni Eropa menyebut Assad lah yang bertanggung jawab atas serangan beracun ini. "Rezim Assad merupakan pihak utama yang bertanggung jawab atas serangan itu," tutur kepala Diplomatik Tertinggi Uni Eropa untuk urusan luar negeri, Federica Mogherini. Sementara itu, Inggris, Amerika Serikat, Perancis, juga mengajukan resolusi kecaman terhadap serangan di Khan Sheikhun itu kepada Dewan Keamanan PBB. "Ini jelas sebuah kejahatan perang, saya menyerukan seluruh anggota yang pernah memveto untuk membela proposal resolusi ini," Duta Besar Inggris untuk PBB Matthew Rycroft, seperti dikutip AFP. PT Rifan Financindo
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
October 2018
Categories |