Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Penelitian terbaru membuktikan bahwa postur saat duduk bukan penyebab nyeri leher, khususnya pada remaja. Para ilmuwan masih mencari tahu apa penyebab nyeri leher sesungguhnya. Temuan ini diungkap oleh para ilmuwan dari Curtin University di Perth. Mereka mengamati 2.800 remaja berusia 17 tahun yang terbagi menjadi 4 kelompok berdasarkan posturnya saat duduk, mulai dari duduk tegak hingga terlalu menyandar dan kepalanya condong ke depan.
"Tidak satupun ditemukan berhubungan dengan nyeri leher yang persisten, nyeri leher pada posisi duduk, maupun nyeri kepala pada kelompok usia 17 tahun," kata sang ilmuwan, Karen Richards dikutip dari News.com.au, Selasa (13/12/2016). Temuan menarik lainnya adalah bahwa perempuan cenderung duduk lebih tegak dibanding laki-laki. Remaja gemuk lebih cenderung duduk dengan postur leher condong ke depan, dan remaja jangkung lebih cenderung duduk dengan postur tegak. Penelitian yang dipublikasikan di Journal of the American Physical Therapy Association ini dikatakan spesifik untuk remaja usia 17 tahun. Belum diketahui apakah hal yang sama juga berlaku pada orang dewasa, sedangkan penyebab nyeri leher yang sesungguhnya masih terus diselidiki. Selama ini, nyeri leher dan tulang belakang memang banyak dikaitkan dengan penggunaan gadget dan kebiasaan duduk terlalu lama. Postur yang buruk saat menggunakan gadget atau bekerja seharian di depan komputer diyakini sebagai penyebab berbagai keluhan tulang belakang, termasuk 'text neck' akibat terlalu sering menunduk. PT Rifan Financindo Berjangka
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
October 2018
Categories |