Jakarta, PT Rifan Financindo Berjangka - Namanya anak-anak, sering kali banyak maunya. Tapi ini bukan berarti semua keinginannya harus dipenuhi lho. Mereka juga harus mengenal konsep penolakan. "Tidak semua keinginan anak harus dipenuhi. Perlu dibatasi apa yang boleh dan yang tidak. Jika keinginannya misalnya tidak mungkin dipenuhi atau terlalu menyusahkan maka keinginan tersebut tidak perlu dipenuhi. Anak juga harus kenal konsep penolakan," ujar psikolog anak dan remaja Ratih Zulhaqqi, MPsi, dari RaQQi - Human Development & Learning Centre.
Jika anak tidak mengenal konsep penolakan maka dia akan merasa dunia ini semua aman dan dalam genggaman. Padahal dalam hidup pasti ada hal-hal yang tidak bisa didapatkan semua. Alhasil ketika tidak mendapatkan yang diinginkan, anak bisa terpuruk dan bahkan depresi. Lantas kapan konsep penolakan bisa dikenalkan? Menurut Ratih, bisa dikenalkan sejak dini, sejak si kecil bisa berkomunikasi. "Kalau bahasa reseptif sudah muncul, tidak harus menunggu bisa berkomunikasi verbal, bisa dikenalkan," jelas Ratih. Ketika menolak permintaan anak, orang tua bisa sambil menjelaskan alasannya. Misalnya ketika anak meminta membawa semua mainannya ke sana ke mari, hal itu tentu bisa merepotkan orang tua karena pasti ada barang bawaan lainnya. Nah, dalam situasi seperti ini, permintaan anak bisa ditolak. Penolakan yang dilakukan orang tua juga tentu tidak pakai nada keras alias marah-marah. Sampaikan pada anak apa saja hal yang bisa terjadi jika keinginannya itu harus dipenuhi padahal orang tua sulit memenuhinya. PT Rifan Financindo
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
October 2018
Categories |