Jakarta, Rifan Financindo - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pembatasan kendaraan memang diperlukan. Namun, jika dilakukan secara tiba-tiba, menurutnya, hal tersebut akan membuat kondisi di masyarakat tidak kondusif. "Kalau kita tiba-tiba melarang kendaraan dengan melakukan pembatasan secara agresif, itu akan membuat suasananya menjadi tidak konsekuen (kondusif)," ungkap Budi di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (24/8/2017). Lihat juga: Pelarangan Motor di Rasuna Said Belum Saatnya | PT Rifan Financindo Budi menyebut pembatasan kendaraan harus dilakukan bersamaan dengan penyediaan angkutan massal yang memadai. Jika belum, pembatasan kendaraan tersebut harus dipikirkan terlebih dahulu. Lihat juga: Kasus First Travel Bukti Ketidakpahaman Masyarakat akan Investasi | Rifan Financindo Lihat juga: PT Rifan Financindo Berjangka Beri Bantuan 20 Unit Tempat Sampah Portable | RifanFinancindo Lihat juga: Waspada, Penipuan Berkedok Investasi Masih Marak | PT Rifan Financindo Lihat juga: Pialang Berjangka PT Rifan Bidik 200 Investor Baru di Semarang | RIfan Financindo Lihat juga: Rifan Financindo Targetkan 200 Nasabah Baru | RifanFinancindo "Memang ada satu hal yang tidak bisa hitam dan putih ya. Kita bisa melakukan sesuatu pajak progresif, tidak memperbolehkan kendaraan murah, melakukan pembatasan kendaraan, (semua itu bisa kita lakukan) apabila kita sudah menyelesaikan transportasi massal, seperti LRT, BRT, dan MRT," katanya. Untuk itu, Budi menyebut ingin melakukan upaya penanganan kemacetan di Jakarta secara bertahap. Menurutnya, cara itu lebih efektif. Lihat juga: Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi | PT Rifan Financindo Lihat juga: Rifan Financindo Berjangka Incar Kenaikan Nasabah 53% di Jawa Tengah | Rifan Financindo Lihat juga: Pialang Prihatin Banyak Investasi Bodong Beroperasi | PT Rifan Financindo Lihat juga: Perdagangan Bursa Berjangka Menjanjikan Imbal Hasil Besar dan Resiko Besar | Rifan Financindo Lihat juga: Bursa Berjangka 2017, BBJ Siapkan 23 Pusat Pelatihan | RifanFinancindo "Jadi saya memilih melakukan suatu proses dari pada shifting ini kita lakukan secara bertahap. Termasuk juga soal kepemiekbis.sindonews.com/read/1230762/32/banyak-masyarakat-belum-paham-pbk-1502812715likan kendaraan baru yang murah, itu juga menjadi perhatian kita," katanya. Lihat juga: Nasabah Bursa Berjangka di Semarang Kontribusi Besar di BBJ | PT Rifan Financindo Lihat juga: RFB Dorong Edukasi Perdagangan Berjangka Komoditi | Rifan Financindo Lihat juga: Industri PBK Tumbuh di Tengah Rendahnya Pemahaman Masyarakat | RifanFinancindo Lihat juga: Bursa Berjangka Dikenalkan di Semarang | PT Rifan Financindo Budi menambahkan upaya diskusi bersama produsen mobil pun diperlukan. Diskusi itu, kata Budi, akan membahas cara membatasi mobil-mobil murah tersebut. Lihat juga: Investasi Perdagangan Berjangka di Indonesia Timur Belum Tergarap | Rifan Financindo Lihat juga: Kenapa Investasi Bodong Menjamur dan Makan Banyak Korban? | RifanFinancindo Lihat juga: Banyak Masyarakat Belum Paham PBK | PT Rifan Financindo Lihat juga: Tingkatkan Potensi Perdagangan Berjangka Komoditi, RFB Lakukan Sosialisasi Bersama BBJ & KBI "Kita harus diskusikan lagi. Saya akan melakukan satu putaran lagi (diskusi). Satu, berkaitan dengan taktikal berkaitan dengan operasional yang langsung. Baru nanti yang lebih konseptual, mobil harus dibatasi, motor harus dibatasi, pajak mesin ditingkatkan dan sebagainya," tutur Budi. RifanFinancindo
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
October 2018
Categories |